5 Kesalahan Dalam Menjalankan Digital Marketing Yang Sering Dilakukan

5 Kesalahan Dalam Menjalankan Digital Marketing Yang Sering Dilakukan

Dalam menjalankan digital marketing para marketers tentunya memiliki strategi dan pendekatan yang berbeda-beda meskipun tujuan utama dari digital marketing yang dijalankan mungkin sama. Seringkali marketers cukup puas dengan pola atau strategi digital marketing yang dijalankan walaupun mungkin masih dapat ditingkatkan bahkan dapat mencapai goals yang lebih banyak lagi. Berikut kami rangkumkan 5 kesalahan (yang mungkin pernah Anda lakukan) dalam menjalankan digital marketing :

  1. Tidak menjalankan AB Testing
    Menjalankan AB testing mungkin terdengar seperti membuang-buang biaya iklan, ya itu benar apabila iklan tidak direncanakan dalam jangka waktu panjang misalnya hanya satu atau dua minggu dan kemudian tidak dijalankan lagi hingga lebih dari 6 bulan. Melakukan AB Testing akan sangat menghemat biaya apabila perencanaan iklan dijalankan dalam waktu yang lebih lama dan berkesinambungan, dengan melakukan AB testing Anda akan mendapatkan roadmap tipe audience dengan respon terbaik, tipe konten dengan respon terbaik, jam tayang iklan terbaik, hingga minimum budget yang dapat memberikan dampak paling positif untuk mencapai hasil yang diharapkan.
  2. Tidak Mengukur Elemen-Elemen Performa Campaign
    Kelebihan dari Digital Marketing dibandingkan dengan media iklan lainnya adalah dengan digital marketing kita dapat mengukur dengan tepat performa iklan saat dijalankan, saat memulai digital marketing tentukan target dari iklan saat dijalankan misalnya: berapa banyak klik tombol telepon, berapa banyak klik tombol whatsapp, berapa banyak leads yang akan didapat, dan berbagai elemen lain, melalui google analytics sehingga iklan dapat lebih terukur bukan hanya sekedar mengetahui jumlah klik pada google atau impression dan elemen performa dari dashboard iklan yang digunakan.
  3. Terlalu Fokus pada Target Audience
    Seringkali marketers hanya fokus untuk merubah-rubah target audience karena merasa performa iklan kurang optimal, padahal ada beberapa elemen penting lainnya yang perlu diperhatikan saat menjalankan iklan digital seperti : koten iklan (video, gambar, dan text), Jadwal iklan, bid, budget iklan, hingga performa landing page atau website.
  4. Memilih Channel Placement yang Tidak Tepat
    Pemilihan channel placement sangat penting dalam menjalankan iklan, tentukan channel placement yang sesuai dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Jangan sampai iklan ditayangkan di media atau social media yang tidak sesuai dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan, selain tidak tepat sasaran karena dapat membuat budget iklan terbuang dengan percuma.
  5. Terlalu Fokus Pada New User
    Dalam mengukur iklan seringkali marketers terlalu fokus pada jumlah pengguna baru atau new user yang berkunjung ke dalam website. Perlu diperhatikan user behaviour dari pengguna yang pernah mengunjungi website Anda. Apakah mereka berkunjung kembali? apakah mereka melakukan pembelian atau mengisi leads form pada kunjungan ke sekian? apakah mereka berkunjung ke website dalam jangka waktu tertentu? hal-hal tersebut tentunya dapat menjadi insight ketika Anda akan mengembangkan website untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan.

Dari kelima poin diatas, berapa poin yang pernah Anda lakukan? mudah-mudahan artikel ini dapat menjadi referensi bagi Anda, sehingga iklan digital yang Anda jalankan dapat memiliki performa yang lebih baik lagi dan membuat bisnis Anda semakin berkembang.